Katagizi berasal dari bahasa arab yaitu ghidza yang berarti makanan Oleh sebab from BIO MISC at STIKES Nasional
cash.
Oleh; Abd. Rahem * KH. M. Hasyim Latif, dalam bukunya yang berjudul Nahdlatul Ulama Penegak Panji Ahlussunnah Wal Jama’ah PW LTNU Jatim 2022 menjelaskan bahwa, Ketua Dewan Tanfidziyah PBNU 1937-1942 KH. Mahfudz Shiddiq mengajukan gagasan Mabadi’ Khaira Ummah, Prinsip-prinsip dasar pembentukan umat terbaik. Gagasan tersebut dilatar belakangi oleh lemahnya penataan ekonomi bagi warga Nahdliyin pada waktu itu. Sehingga, warga Nahdliyin sulit bahkan tidak mampu berdiri tegak dan tidak bisa menerapkan ekonomi kerakyatan yang berbasih Khaira Ummah. Belakangan gagasan Mabadi’ Khaira Ummah ini dikenal dengan sebutan economimische-mobilisatie. Secara terminologi, Mabadi’ Khaira Ummah memiliki makna berupa prinsip-prinsip nilai sebagai bagian dari upaya terbentuknya tatananan kehidupan masyarakat yang lebih baik, mandiri, serta mampu menuntaskan tugas-tugas amar ma’ruf nahi munkar. Awal mula gagasan Mabadi’ Khaira Ummah ini disampaikan, dengan memiliki tiga prinsip nilai; yaitu, kejujuran al-shidq, pemenuhan janji/ profesionalisme al-wafa’ bil ahd dan kerjasama al-ta’awun. tiga prinsip nilai dasar ini kemudian dikenal dengan “Mabadi’ Khaira Ummah al-stalatsah” Trisila Mabadi, kemudian menjadi program kerja Nahdlatul Ulama yang disepakati pad Munas NU ke XIII tahun 1935. Seiring dengan berselangnya waktu dan perkembangan kebutuhan, Pada Munas Alim Ulama di Bandar Lampung pada Tahun 1992, bersepakat bahwa Trisila Mabadi untuk disempurnakan sebagai pembentukan karakter Karacter Building warga Nahdliyin, dengan menambahi dua prinsip nilai, yaitu; al-istiqamah kontinuitas/rutinitas/berkesinambungan dan al-adalah keadilan, yang masyhur dengan sebutan Mabadi’ Khaira Ummah al-khamsah. Gagasan sekaligus gerakan Mabadi Khaira Ummah ini adalah upaya pembentukan identitas dan karakter warga NU melalui penanaman nilai-nilai luhur yang didasari atas paham Ahlussunnah Wal Jamaah. Karacter building ini lebih jauh akan bermuara kepada peningkatan Sumber Daya Manusia yang memenuhi aspek As-Shidqu kejujuran/kebenarann,kesungguhan keterbukaan. Al Wafa bil’ahdi dapat dipercaya,setia dan tepat janji. Al-Adalah bersikap adil dan obyektif. At-Ta’awun tolong menolong, setia kawan dan gotong royong dalam kebaikan dan takwa; dan Al-Istiqamah berkelanjutan. Mabadi’ Khaira Ummah al-khamsah tersebut, merupakan pedoman yang harus direalisasikan guna terwujudnya cita-cita Khaira Ummah bagi warga Nahdliyin ditengah-tengah masyarakat. NU sebagai organisasi Agama Islam terbesar, sudah barang tentu kehadirannya betul-betul dirasakan secara nyata dalam menjawab semua tantangan dan persoalan. Prinsip yang dapat dijadikan dasar bagi proses awal pembentukan identitas dan menjadi landasan untuk pembinaan lebih lanjut menuju terciptanya umat yang terbaik khaira ummah, suatu umat atau masyarakat yang mampu melaksanakan tugas amar ma’ruf nahi munkar. Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Quran, yang artinya “Jadilah kamu sekalian sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran serta beriman kepada Allah”, QS. Ali Imran 110. Secara umum, Mabadi Khaira Ummah bisa dimaknai sebagai pondasi ruang aktualisasi untuk mewujudkan nilai-nilai keagamaan sebagai pijakan serta mengarahkan masyarakat pada perbaikan kualitas kehidupan sosial. Sehingga mampu mendorong kemajuan suatu peradaban dalam upaya menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Pada umumnya NU adalah keterikatan struktural dan kulrural terhadap nilai-nilai Ahlu Sunnah Wal Jama’ah dengan konstruksi Aqidah, Fikroh, Amaliyah, Harokah, Syiyasyah dan identitas keagamaan serta kemasyarkatan yang tersusun pada karakter dan prinsip Tawassuth, Tawazun, I’tidal, dan Tasamuh. Maka konstruksi ideologi serta prinsip-prinsip dasar itu membutuhkan pengejawentahan sebagai ruang aktualisasi, dan Mabadi Khaira Ummah adalah jawaban atas peran dan kiprah NU bagi masyarakat yang menjadi rujukan serta tolak ukur nilai-nilai nasionalisme, toleransi dan tidak kaku dalam setiap perubahan social. Sumenep, 15 Agustus 2022 * Abd. Rahem Alumni Pondok Pesantren Tarate Sumenep. Saat ini aktif sebagai Ketua Lakpesdam MWC NU Manding, dan sebagai Kontributor MNC Media Grup Kata “khitthah’” berasal dari bahasa Arab yang berarti….A. GarisB. Kembali C. KetentuanD. BatasanE. IdentitasANSWER A Landasan berfikir, bersikap dan bertindak bagi warga NU adalah…A. Mabadi’ khoiru ummahB. Khittah nahdhiyahC. Thoriqoh nahdhiyahD. Ukhuwah nahdhiyahE. Siyahsiyah nahdhiyahANSWER BIntisari atau cikal bakal khitthah nahdhiyah adalah…A. Paham ke islaman menurut ulama salafB. Paham ahlussunnah wal jama’ah dengan sistem madzhabC. Paham ahlussunnah wal jama’ah yang berhaluan salah satu madzhabD. Paham ke islaman menurut ulama khalafE. Paham ke islaman yang bebas memilih madzhabANSWER CGagasan untuk merumuskan khitthah nahdhiyah muncul sejak 1975-an yaitu ketika…A. Kekuatan politik NU semakin diperhitungkan oleh pemerintahB. Para ulama dan tokoh NU sudah tidak banyak yang duduk di pemerintahanC. Terjadi perubahan orientasi politik islam di indonesiaD. NU kembali menjadi jamiyah diniyah ijtimaiyahE. Terjadi alih kepemimpinan dari generasi ke generasi ANSWER DRumusan tentang khitthah nahdhiyah pertama kali ditulis oleh …A. Kh. Ahmad shiddiqB. Kh. Idham khalidC. Kh. Ali ma’shumD. Kh. As’ad syamsul arifinE. Kh. Abdurrahman wahidANSWER A Pemantapan kembali kepada khitthah nahdhatul ulama disepakati dan disahkan berlakunya pada…A. Muktamar ke- 26 NU di semarangB. Muktamar ke- 27 NU di situbondoC. Muktamar ke- 28 NU di yogyakartaD. Muktamar ke- 29 NU di cipasungE. Muktamar ke- 30 NU di kediriANSWER B Nahdhatul Ulama’ mendasarkan faham keagamaan kepada sumber ajaran islam, yaitu…A. Al qur’an , as sunnah , al ijma’ , al ijtihadB. Al qur’an , as sunnah , al qiyas , al ijtihadC. Al qur’an , as sunnah , al ijma’ , al qiyasD. Al qur’an , al ijma’ , al qiyas, al ihsanE. Al qur’an , as sunnah , al ijtihad , al ihsanANSWER CDalam memahami dan menafsirkan islam dari sumber-sumbernya, Nahdhatul Ulama mengikuti paham Ahlussunnah wal jama’ah dan menggunakan jalan…A. Pendekatan tarjihB. Pendekatan al madzhabC. Pendekatan at tafshil D. Pendekatan al ijtihadE. Pendekatan as sunnahANSWER BWarga NU ketika mendapati perbedaan dalam hal Hari Raya Idul Fitri bersikap…A. Amar ma’ruf nahi mungkarB. At tawazunC. At tasamuhD. At tawashuth wal i’tidalE. At ta’arufANSWER C Menghindari segala bentuk ekstrimisme, bersikap lurus dan membangun merupakan contoh sikap…A. At tawashuth wal i’tidal B. Amar ma’ruf nahi mungkarC. At tawazunD. At ta’arufE. At tasamuhANSWER A Kata “Mabadi” berasal dari bahasa arab yang berarti …A. Dasar yang dari padanya segala sesuatu di mulaiB. Perundangan yang disahkan C. Kesepakatan yang harus dijunjung tinggiD. Aturan yang harus dipatuhiE. Sikap yang menjadi jati diri seseorangANSWER A Istilah Mabadi’ Khaira Ummah dalam Nahdlatul Ulama’ adalah ….A. landasan berfikir, bersikap, dan bertindak bagi seluruh warga NUB. prinsip dasar yang menjadi langkah awal pembentukan umat yang terbaikC. paham keagamaan yang menjadi dasar prilaku warga NUD. pedoman yang menjadi dasar pembentukan prilaku warga NUE. jalan pendekatan yang menjadi dasar kemasyarakatan NUANSWER B Gerakan pembentukan identitas dan karakter warga NU tercermin dalam…A. Ma’had khoiru ummahB. Mubtadi’ ummahC. Asasi ummahD. Mabadi’ khaira ummahE. Wasathon Khoiro ummahANSWER D Bacalah pernyataan berikut! 1. Selalu mengajak yang ma’ruf 2. Selalu mencegah yang mungkar 3. Selalu menonjolkan diri dalam perjuangan 4. Ingin menang sendiri dalam perdebatan 5. Benar-benar beriman kepada allah, Dari pernyataan tersebut yang menunjukkan ciri-ciri umat terbaik tersebut dalam al qur’an surat Ali Imran ayat 110 adalah….A. Pernyataan no ; 1, 2, 3B. Pernyataan no ; 1, 2, 4C. Pernyataan no ; 1, 2, 5D. Pernyataan no ; 1, 3, 4E. Pernyataan no ; 1, 3, 5ANSWER C Mabadi’ Khaira Ummah disahkan menjadi gerakan pembentukan identitas dan karakter warga NU pada…A. Muktamar ke 9 B. Muktamar ke 10C. Muktamar ke 11D. Muktamar ke 12E. Muktamar ke 13ANSWER E Gerakan Mabadi’ Khaira Ummah bertujuan membentuk masyarakat….A. Sejahtera B. Yang makmur C. TerpujiD. Ta’muruna bil ma’ruf wan nahyi anil munkarE. DamaiANSWER D Gerakan Mabadi’ Khaira Ummah sangat tepat untuk hal-hal berikut, kecuali….A. Peningkatan sumber ekonomiB. Pembinaan manajemen organisasiC. Pengembangan sumberdaya manusiaD. Penjagaan ketentraman masyarakatE. Pergaulan bebasANSWER E Pada Musyawarah Nasional alim ulama nahdhatul ulama di Lampung tahun 1992, terdapat penambahan dua butir dalam mabadi’ khaira ummah , yaitu…A. Al adalah dan al istiqomahB. Al adalah dan at ta’awunC. A l adalah dan al wafa’ bil ahdiD. Al adalah dan al amanahE. Al adalah dan ash shidquANSWER A Lahirnya gerakan Mabadi’ Khaira Ummah berawal dari kesadaran untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan NU harus didukung oleh umat yang memiliki ciri sebagai berikut, kecuali ….A. Mental yang kuatB. Memiliki sifat terpujiC. Tidak berputus asaD. Mampu ber amar ma’ruf nahi mungkar E. Menguasai teknologiANSWER E Tokoh yang menyampaikan istilah gerakan Mabadi’ Khaira Ummah untuk pertama kalinya adalah….A. KH. Ahmad Siddiq B. KH. Mahfudz SiddiqC. KH. Sahal MahfudzD. KH. Abdullah SidiqE. KH. Abd. WahidANSWER B Gerakan Mabadi’ Khaira Ummah yang menjadi program NU telah menunjukkan hasil nyata dan positif, kecuali ….A. Menumbuhkan semangat berorganisasiB. Kegiatan berorganisasi tampak di berbagai bidangC. Kepentingan pribadi mulai tampak dalam berorganisasiD. Kesetiaan warga NU bertambahE. Para tokoh semakin kompak ANSWER C Dalam perjalanan sejarah NU, gerakan Mabadi’ Khaira Ummah mengalami hambatan, bahkan sempat terhenti karena….A. Perselisihan antar pengurus NUB. Perang Dunia II dan NU menjadi partai politik C. Regenerasi kepengurusan NUD. Pergeseran kekuasaan pemerintahanE. Seruan kembali ke khittah NahdliyahANSWER B Pada mulanya prinsip dasar yang dirumuskan dalam Mabadi’ Khaira Ummah terdiri dari tiga butir utama,yaitu….A. As Shidqu, al Amanah wal Wafa’ bil Ahdi dan at Ta’awunB. As Shidqu, At Ta’awun dan Al IstiqomahC. As Shidqu, At Ta’awun dan Al AdalahD. As Shidqu, Al Amanah dan Al IstiqomahE. As Shidqu, Al Amanah dan al AdalahANSWER A Setiap warga NU diharapkan menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat dengan menunjukkan sikap, perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan isi hatinya. Sikap ini merupakan pengamalan dari salah satu butir mabadi’ khaira ummah, yaitu….A. al amanahB. as shidquC. al istiqomahD. al wafa’ bil ahdiE. al adalahANSWER B setelah gerakan Mabadi’ Khaira Ummah terhenti, akhirnya dirumuskan kembali dalam Munas Ulama’ NU tahun 1992 di….A. Jakarta B. Surabaya C. Solo D. Makasar E. LampungANSWER E Berikut ini yang tidak termasuk bagian dari Mabadi’ Khaira Ummah …A. al AdalahB. As shidquC. Al AmanahD. At Ta’awunE. Al KaromahANSWER E Al Istiqomah mempunyai arti…A. Ketaatan B. Kejujuran C. Berkelanjutan D. Dapat dipercaya E. Menaruh pada tempatnyaANSWER C Beberapa sikap yang harus dijahui agar dapat menumbuhkembangkan sikap nahdliyah diantara pelajar LP. Ma’arif, kecuali ….A. As SyukhriyahB. Al LamzuC. At TadlammunD. At TajassusE. Attakabbur ANSWER C Sikap al ghibah termasuk sikap yang dapat menganggu kelestarian ukhuwah nahdliyah sesama warga NU, karena sikap ini berarti….A. Suka berburuk sangkaB. Saling curigaC. Saling menghinaD. Suka mencemarkan nama baik E. Saling mencaci dan mencelaANSWER D
SETIAP kali berbicara tentang keluarga bahagia, selalu mengkaitkan dengan istilah sakinah, mawadah, wa rahmah. Tiga kata yang acap diringkas dengan sebutan Keluarga Sakinah. Sebenarnya apa makna sakinah, mawadah dan rahmah? Bagaimana pula ciri keluarga yang dikatakan sakinah? BACA JUGA Hubungan Keluarga ibarat Sendi dan Tulang Sebagaimana diketahui, kata sakinah, mawadah dan rahmah itu diambil dari firman Tuhan “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram sakinah kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih mawadah dan sayang rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” Ar Rum 21. Kata sakinah berasal dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, kata sakinah mengandung makna tenang, tenteram, damai, terhormat, aman, nyaman, merasa dilindungi, penuh kasih sayang, dan memperoleh pembelaan. Dengan demikian keluarga sakinah berarti keluarga yang semua anggotanya merasakan ketenangan, kedamaian, keamanan, ketenteraman, perlindungan, kebahagiaan, keberkahan, dan penghargaan. Kata sakinah juga sudah diserap menjadi bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sakinah bermakna kedamaian; ketenteraman; ketenangan; kebahagiaan. 2 Makna Mawaddah Kata mawaddah juga berasal dari bahasa Arab. Mawaddah adalah jenis cinta membara, perasaan cinta dan kasih sayang yang menggebu kepada pasangan jenisnya. Mawaddah adalah perasaan cinta yang muncul dengan dorongan nafsu kepada pasangan jenisnya, atau muncul karena adanya sebab-sebab yang bercorak fisik. Seperti cinta yang muncul karena kecantikan, ketampanan, kemolekan dan kemulusan fisik, tubuh yang seksi; atau muncul karena harta benda, kedudukan, pangkat, dan lain sebagainya. Biasanya mawaddah muncul pada pasangan muda atau pasangan yang baru menikah, dimana corak fisik masih sangat kuat. Alasan-alasan fisik masih sangat dominan pada pasangan yang baru menikah. Kontak fisik juga sangat kuat mewarnai pasangan muda. Misalnya ketika seorang lelaki ditanya, “Mengapa anda menikah dengan perempuan itu, bukan dengan yang lainnya?” Jika jawabannya adalah, “Karena ia cantik, seksi, kulitnya bersih”, dan lain sebagainya yang bercorak sebab fisik, itulah mawaddah. Demikian pula ketika seorang perempuan ditanya, “Mengapa anda menikah dengan lelaki itu, bukan dengan yang lainnya?” Jika jawabannya adalah, “Karena ia tampan, macho, kaya”, dan lain sebagainya yang bercorak sebab fisik, itulah yang disebut mawaddah. Kata mawaddah juga sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia, menjadi mawadah dengan satu huruf d. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mawadah bermakna kasih sayang. 3 Makna Rahmah Rahmah berasal dari bahasa Arab. yang berarti ampunan, anugerah, karunia, rahmat, belas kasih, juga rejeki. Rahmah merupakan jenis cinta dan kasih sayang yang lembut, terpancar dari kedalaman hati yang tulus, siap berkorban, siap melindungi yang dicintai, tanpa pamrih “sebab”. Bisa dikatakan rahmah adalah perasaan cinta dan kasih sayang yang sudah berada di luar batas-batas sebab yang bercorak fisik. Biasanya rahmah muncul pada pasangan yang sudah lama berkeluarga, dimana tautan hati dan perasaan sudah sangat kuat, saling membutuhkan, saling memberi, saling menerima, saling memahami. Corak fisik sudah tidak dominan. Misalnya seorang kakek yang berusia 80 tahun hidup rukun, tenang dan harmonis dengan isterinya yang berusia 75 tahun. Ketika ditanya, “Mengapa kakek masih mencintai nenek pada umur setua ini?” Tidak mungkin dijawab dengan, “Karena nenekmu cantik, seksi, genit”, dan seterusnya, karena si nenek sudah ompong dan kulitnya berkeriput. Demikian pula ketika nenek ditanya, “Mengapa nenek masih mencintai kakek pada umur setua ini?” Tidak akan dijawab dengan, “Karena kakekmu cakep, jantan, macho, perkasa”, dan lain sebagainya; karena si kakek sudah udzur dan sering sakit-sakitan. Rasa cinta dan kasih sayang antara kakek dan nenek itu bahkan sudah berada di luar batas-batas sebab. Mereka tidak bisa menjelaskan lagi “mengapa dan sebab apa” masih saling mencintai. Kata rahmah diserap dalam bahasa Indonesia menjadi rahmat dengan huruf t. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata rahmah atau rahmat bermakna belas kasih; kerahiman; karunia Allah; dan berkah Allah. 4 Ciri Keluarga Sakinah Misalnya seorang suami bekerja di luar rumah, dan pulang ke rumah setiap sore jam Jika suami ini merasa tenang, damai, nyaman, tenteram saat semakin dekat ke rumah, maka ia memiliki perasaan sakinah. Namun jika setiap kali mau pulang, semakin dekat ke rumah hatinya semakin gelisah, tidak nyaman, enggan pulang karena tidak tenang, maka sangat dipertanyakan dimana rasa sakinahnya. Demikian pula saat isteri di rumah, ia mengetahui bahwa setiap jam suaminya pulang ke rumah. Jika semakin dekat dengan jam kepulangan suami, hatinya semakin bahagia, tenang dan tenteram, maka ia memiliki perasaan sakinah. Namun jika semakin dekat dengan jam kepulangan suami hatinya berdegup kencang, tidak tenang, takut dan gelisah, maka sangat dipertanyakan dimana sakinahnya. Apalagi jika si isteri berdoa “Semoga suamiku tidak jadi pulang, semoga suamiku dapat tugas lembur lagi sampai bulan depan”; atau bahkan “Semoga suamiku kecelakaan dan meninggal dunia”, maka sakinah sudah tidak ada lagi. BACA JUGA Inilah 7 Ciri Rumah Ideal Keluarga Muslim Keluarga sakinah memiliki suasana yang damai, tenang, tenteram, aman, nyaman, sejuk, penuh cinta, kasih dan sayang. Keluarga yang saling menerima, saling memberi, saling memahami, saling membutuhkan. Keluarga yang saling menasihati, saling menjaga, saling melindungi, saling berbaik sangka. Keluarga yang saling memaafkan, saling mengalah, saling menguatkan dalam kebaikan, saling mencintai, saling merindukan, saling mengasihi. Keluarga yang diliputi oleh suasana jiwa penuh kesyukuran, terjauhkan dari penyelewengan dan kerusakan. [] SUMBER PAKCAH
kata mabadi berasal dari bahasa arab yang berarti